Selasa, 08 April 2008

Iri Hati

Saya mendapat banyak referensi sanak-saudara dan teman-teman klien saya. Saya bertanya kepada salah satu klien saya. “Apakah anda memiliki saudara perempuan yang telah menikah?” Jawabannya adalah “Ya”.

Seandainya suaminya meninggal dunia dan dia datang sebagai seorang janda yang membutuhkan bantuan untuk keluarganya. Menurut anda, berapa uang yang dapat anda berikan kepadanya setiap bulan? Tiga juta rupiah sebulan?”

Saya tidak mampu memberi sebesar itu. Mungkin Rp. 300 ribu sampai Rp. 500 ribu rupiah sebulan.

Apakah dia dapat mencukupi kebutuhan keluarganya dengan uang sejumlah itu?” “Pasti tidak”.

“Dapatkah anda meyakinkan saudara ipar anda untuk menabung Rp. 500 ribu sampai Rp. 800 ribu rupiah sebulan? Jika anda dapat membujuk saudara ipar anda untuk membeli program Asuransi Jiwa ini, maka anda tidak perlu membantu menopang kehidupan saudaramu jika suaminya meninggal dunia. Sebaliknya, anda dapat merencanakan masa depannya dan memberikan saran apa yang harus dilakukan saudara anda dengan uangnya”.

“Pak John, apakah anda akan merasa iri hati, jika ada seorang janda dari teman anda yang baru meninggal dunia menerima uang Rp. 500 juta rupiah dari perusahaan asuransi?”

“Apa yang anda akan turut rasakan untuk keluarga teman anda itu?” “Sangat bahagia!”

“Jika anda ingin turut merasa bahagia untuk semua teman baik dan sanak-saudara anda, dapatkah anda melakukan sesuatu untuk saya? Dapatkah anda menghubungi mereka kemudian memperkenalkan saya kepada mereka?” “Tidak masalah”.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda