Kamis, 10 April 2008

Mobil Anda Lebih Berharga

Di tempat parker, saya kembali melakukan pendekatan kepada prospek yang pernah menolak. Ia baru saj keluar dari mobil Mercedes baru. Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan dan atas Mercedes barunya. Kemudian saya menanyakan harga mobil barunya. Ia menjawab. “Harganya Rp. 1.000.000.000,-“.

“Berapakah mobil anda diasuransikan?” Jawabnya, “Tentu saja Rp. 1.000.000.000,-“. Saya menegaskan, “Artinya, jika mobil anda hancur dalam suatu kecelakaan, perusahaan asuransi akan membayar kompensasi 1 milyar rupiah kepada anda?” “Tentu”.

Saya bertanya kepadanya, “Bolehkan saya bertanya sesuatu yang bersifat pribadi?” “Tentu”.

“Apakah masuk akal, mobil anda diasuransikan, tetapi jika anda yang mengalaminya, siapakah yang akan memberi kompensasi kepada keluarga anda? Anda adalah pencari nafkah keluarga, dan andalah yang memiliki kemampuan untuk memperoleh uang untuk membeli mobil yang lebih mahal lagi. Anda jauh lebih berharga daripada mobil anda, tetapi anda justru tidak mengasuransikan penghasilan anda. Jika mobil anda yang hilang, anda akan menerima kompensasi, tapi jika terjadi sesuatu pada diri anda, orang-orang yang anda cintai tidak akan menerima kompensasi! Apakah ini masuk akal?”

Saya diam. Dia memecah keheningan denga bertanya, “Rizal, menurut anda, berapakah seharusnya diri saya diasuransikan?”.

Saya berhasil meyakinkan dia untuk membeli asuransi sebesar 2 milyar rupiah, melebihi nilai mobilnya. Sambil mengambil formulir pengajuan, saya tanyakan pertanyaan favorit saya, “Kepada siapa anda ingin memberikan pertanggungan Rp. 1.500.000.000,- ini, jika sesuatu terjadi pada diri anda?”

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda