Kamis, 17 April 2008

Memilih Polis Asuransi Jiwa Berdasarkan Usia

Memilih Polis Asuransi Jiwa Berdasarkan Usia

Beberapa waktu lalu, saya berdiskusi dengan salah seorang mahasiswa tingkat akhir Program Strata 1 (S1) Jurusan Ekonomi, salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. Dia mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan pengetahuan dasar tentang pentingnya memproteksi diri dengan berbagai produk asuransi jiwa.

Di antara beberapa pertanyaan yang diajukannya, saya memilih salah satu pertanyaan yang cukup menarik untuk kita simak. Pertanyaannya adalah: “Pada usia berapakah seorang profesional mulai memproteksi diri dengan berbagai produk asuransi jiwa?” Saya memberikan jawaban kepadanya secara kontektual, dan jawaban itu pula yang akan saya sampaikan kepada Anda pada kesempatan ini.

Prioritas Polis Asuransi

Setiap orang menghadapi berbagai fase dalam kehidupan masing-masing dengan berbagai tantangan tersendiri. Dalam hal bekerja atau berusaha, saya mengkategorikan fase perjalanan karier seseorang menjadi tiga tahapan, yakni (1) Usia 20 tahunan; (2) Usia 30-40 tahun; (3) Usia 50 tahun ke atas.

Pertama, range usia 20 tahunan. Pada fase ini, Anda masuk dalam kategori angkatan kerja baru, dan kemungkinan besar Anda baru lulus dari bangku Perguruan Tinggi. Pascakelulusan, Anda mulai mencari pekerjaan, kemudian mendapatkan pekerjaan impian Anda, dan selanjutnya Anda mendapatkan penghasilan rutin setiap bulan.

Saya berasumsi bahwa Anda masih melajang (belum menikah) pada masa awal karier Anda. Tantangan yang Anda hadapi dalam hal mengelola penghasilan masih bersifat sederhana, yakni sikap Anda dalam menghadapi pengeluaran rutin pribadi setiap bulan.

Pada saat yang sama, Anda mulai bisa menabung untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan di kemudian hari, salah satunya untuk biaya perkawinan. Tidak menutup kemungkinan, kalau penghasilan Anda cukup memadai, Anda bisa menabung untuk alokasi pembelian rumah.

Pada medio ini, Anda belum mempunyai kebutuhan keuangan yang besar. Itu sebabnya, saya menyarankan kepada Anda untuk memprioritaskan pembelian polis asuransi jiwa yang bisa memproteksi pendapatan Anda (income protection). Selain itu, Anda perlu memastikan bahwa polis asuransi jiwa yang Anda beli bisa memproteksi Anda dari berbagai kejadian tak terduga di kemudian hari, misalnya kecelakaan atau sakit-penyakit.

Kedua, usia 30-40 tahun. Pada usia ini, umumnya Anda sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Seiring dengan meningkatnya tuntutan dan kewajiban keuangan yang harus Anda sediakan bagi keluarga, Anda perlu memproteksi diri dan keluarga Anda dengan produk asuransi jiwa secara proper.
Pada fase ini, Anda perlu mempertimbangkan untuk mendapatkan perlindungan polis asuransi jiwa sesuai dengan pertambahan penghasilan Anda dan bertambahnya kewajiban keuangan untuk keluarga Anda. Konkretnya, selain polis asuransi jiwa yang sudah Anda dapatkan di usia 20 tahunan, Anda perlu mempersiapkan diri dengan polis asuransi jiwa yang mengandung unsur tabungan untuk biaya pendidikan anak-anak Anda di kemudian hari.

Ketiga, usia 50 tahun ke atas. Pada usia ini, umumnya anak-anak Anda sudah menyelesaikan bangku studi di Perguruan Tinggi. mereka pun sudah bisa bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Pada saat yang sama, cicilan rumah dan kewajiban keuangan Anda yang lainnya sudah hampir lunas dan berkurang.

Inilah saatnya bagi Anda untuk meninjau kembali polis asuransi Anda. Umumnya, pada usia di atas 50 tahun, Anda akan mulai rentan terhadap sakit dan penyakit. Itu sebabnya, Anda harus melengkapi polis asuransi Anda dengan skema ‘long term care’. Ini akan sangat berguna bila suatu saat Anda jatuh sakit dan Anda tidak bisa mengurus diri sendiri. Selain itu, Anda juga harus memastikan bahwa polis asuransi Anda dapat memberikan manfaat keuntungan bagi Anda pada masa pensiun.

Berdasarkan ketiga fase tersebut, sangatlah penting bagi Anda untuk merencanakan pengelolaan keuangan secara proper sehingga Anda bisa mengoptimalkan sumber keuangan Anda. Anda seyogyanya bisa memilih polis asuransi jiwa yang cocok dengan kebutuhan proteksi Anda, tujuan/rencana keuangan Anda, dan toleransi Anda terhadap risiko. Kecermatan Anda dalam memilih jenis polis asuransi yang sesuai dengan usia Anda akan menentukan maksimalnya proteksi yang Anda dapatkan di kemudian hari.

(Ditulis oleh Eddy KA Berutu, Direktur Eksekutif AAJI. Artikel juga dimuat pada kolom asuransi Harian SINDO edisi Selasa, 19 Juni 2007)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda